Kamis, 10 Juni 2010

Sambutan Menteri Kehutanan Pada Acara Peringatan Hari Penanggulangan Degradasi Lahan Dan Kekeringan Tahun 2010

SAMBUTAN MENTERI KEHUTANAN
PADA ACARA PERINGATAN
HARI PENANGGULANGAN DEGRADASI LAHAN DAN KEKERINGAN TAHUN 2010

Assalamualaikum warakhmatullah wabarakatuh,

Saudara-saudara sekalian yang saya hormati,

Salam sejahtera bagi kita semua.

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, pada hari ini kita dapat berkumpul bersama untuk memperingati Hari Penanggulangan Degradasi Lahan dan Kekeringan sedunia (World Day to Combat Desertification and Drought). Peringatan Hari Penanggulangan Degradasi Lahan dan Kekeringan Sedunia ini sangat penting untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat tentang permasalahan degradasi hutan dan lahan yang ada saat ini.

Indonesia meratifikasi konvensi penanggulangan degradasi lahan pada tahun 1998. Hingga saat ini lebih dari 193 negara telah meratifikasi Konvensi Penanggulangan Degadasi Lahan (United Nation Convension to Combat Desertification/UNCCD). Konvensi penanggulangan degradasi lahan diawali pada KTT Bumi (Earth Summit) mengenai pembangunan dan lingkungan di Rio de Janeiro, Brasil, pada bulan Juni 1992. Pada kesempatan itu disepakati suatu rencana menyongsong Abad ke-21 yang merekomendasikan kepada PBB untuk menyusun Convension to Combat Desertification (UNCCD). Setelah melewati beberapa kali pertemuan, akhirnya konvensi tersebut diadopsi pada tanggal 17 Juni 1994 di Paris dengan resolusi PBB no 49/115 tahun 1994, dan tanggal tersebut dinyatakan sebagai Hari Penanggulangan Degradasi Lahan dan Kekeringan Sedunia (World Day to Combat Desertification and Drought ).

Saudara sekalian yang saya hormati,

Pada peringatan kali ini tema Hari penanggulangan degradasi lahan dan kekeringan Sedunia, adalah "Memperbaiki tanah dimanapun, memperbaiki kehidupan dimana-mana" (Enhancing soils anywhere, enhances life everywhere). Tema ini maknanya sangat dalam. Kita diingatkan bahwa degradasi lahan dan kekeringan sangat terkait dengan aspek-aspek kehidupan manusia, bahkan untuk kehidupan di masa depan. Kondisi tersebut memerlukan peningkatan konsekuensi-konsekuensi sosial, baik untuk menanggulangi penyebab degradasi lahan maupun kebutuhan untuk kerjasama sosial antar negara-negara berkembang dengan negara maju.

Kita semua diingatkan bahwa jika pembangunan berkelanjutan ingin berjalan dengan baik, dan tidak ingin melihat kejadian-kejadian bencana alam yang lebih besar, maka upaya-upaya pemecahan masalah degradasi hutan dan lahan harus terus dilakukan secara bersungguh-sungguh. Peringatan ini juga ditujukan untuk meningkatkan partisipasi dan kerjasama semua pihak yang terkait, baik pemerintah, swasta maupun masyarakat, di tingkat lokal, nasional dan internasional dalam upaya pengendalian degradasi hutan dan lahan.

Degradasi lahan yang terjadi saat ini tidak hanya terjadi di lahan kawasan hutan saja. Lebih luas terjadi di luar kawasan hutan, termasuk lahan-lahan pekarangan dan di perkotaan. Banyak lahan yang pemanfaatannya tidak sesuai peruntukkannya dan melebihi daya dukungnya. Lahan cekungan cekungan tempat air meresap yang mestinya berfungsi sebagai resapan air, telah diubah menjadi pemukiman mewah.

Banyak lahan mengalami perubahan yang tidak sesuai dengan peruntukannya, seperti lahan terbuka hijau, pertanian dan perkebunan berubah menjadi bangunan-bangunan sentra bisnis. Hal tersebut tidak hanya menimbulkan degradasi secara above ground saja, namun lebih dari itu juga menimbulkan degradasi secara below ground. Dengan semakin banyaknya biomassa yang terbuang akibat pembangunan yang tidak berwawasan lingkungan, maka kondisi tanah baik di permukaan maupun dibawah tidak akan lestari.

Saudara-saudara yang saya hormati,

Bagi bangsa Indonesia, peringatan hari Degradasi Lahan dan Kekeringan menjadi momentum yang sangat penting untuk memperbaiki kerusakan hutan dan lahan di Indonesia yang kritis.

Untuk dapat memperbaiki kerusakan hutan dan lahan yang terdegradasi, perlu terus dilakukan upaya penerapan teknik konservasi hutan, tanah, dan air dalam pemanfaatan sumberdaya alam tersebut. Selain itu lahan harus digunakan sesuai peruntukkannya, dan tidak boleh melebihi daya dukungnya.

Saat ini pemerintah sedang mengajak masyarakat untuk gemar menanam pohon, melalui gerakan Indonesia Menanam Satu Milyar Pohon Untuk Dunia atau One Billion Indonesian Trees. Presiden RI pada acara pencanangan Hari Menanam Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Nasional, pada bulan Desember 2009, di Padalarang, telah mencanangkan Gerakan menanam 1 Milyar Pohon Untuk Dunia tahun 2010. Mari kita sukseskan gerakan menanam 1 milyar pohon.

Kegiatan ini selain untuk lebih meningkatkan kepedulian berbagai pihak akan pentingnya penanaman dan pemeliharaan pohon, juga merupakan bagian dari upaya mencegah atau mengurangi pemanasan global, dan perubahan iklim dengan memperbanyak penyerap karbon.

Saudara sekalian yang saya hormati,

Sesungguhnya upaya untuk merehabilitasi hutan dan lahan kritis telah dilakukan sejak lama, antara lain melalui kegiatan Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (Gerhan), Aksi Penanaman Serentak Indonesia, Gerakan Perempuan Tanam dan Pelihara Pohon, serta berbagai kegiatan penanaman yang melibatkan swadaya masyarakat. Upaya ini akan efektif bila dilaksanakan secara berkelanjutan, sehingga menjadi kegiatan yang terus menerus.

Saudara sekalian yang saya hormati,

Kita perlu menyatukan langkah untuk melestarikan kekayaan sumberdaya alam kita, dengan mengelolanya secara bijaksana, untuk kesejahteraan kita bersama secara berkeadilan.

Sudah saatnya kita berdisiplin dan tertib dalam memanfaatkan lahan-lahan yang ada harus betul-betul dimanfaatkan sesuai peruntukkan dan daya dukungnya.

Dalam pemanfaatan sumberdaya hutan, tanah dan air, kita harus terus menerapkan kaidah teknik konservasi. Dengan demikian maka sumberdaya hutan, tanah dan air yang kita manfaatkan akan terjaga kelestarian potensinya, baik kualitas maupun kuantitasnya.

Demikian sambutan saya, semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa terus melindungi dan membimbing langkah kita semua, dalam upaya menjaga kelestarian hutan, tanah, dan air di bumi kita tercinta ini. Wassalamualaikum warakhmatullah wabarakatuh.

MENTERI KEHUTANAN,
TTD.
ZULKIFLI HASAN



Sumber : www.dephut.go.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar