Rabu, 09 Juni 2010

MONEV DAS: Ditjen RLPS & WWF Gunakan Geotags.

WWF-SmilyDengan menggunakan Teknologi Goetags diharapkan monitoring perubahan pertumbahan vegetasi dapat dilaksanakan dengan efisien.
Pengunaan teknologi ini Dirjen RLPS berkerja sama dengan WWF-Indonesia, yang merupakan salah satu badan Dunia yang peduli dengan lingkungan.
Direktorat Jendral Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial (RLPS) Departemen Kehutanan merealisasikan komitmennya untuk mengembangkan pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) serta pemantauan perubahan pertumbuhan vegetasi yang lebih efisien.
Komitmen itu diwujudkan melalui program kerjasama ”Pengembangan Monitoring dan Evaluasi Daerah Aliran Sungai dari Aspek Pemantauan Perubahan Pertumbuhan Vegetasi melalui Teknologi Informasi.” Sebagai langkah nyata, dalam kerjasama tersebut, teknologi geotag akan digunakan dalam proses monitoring pertumbuhan pohon.
WWF adalah organisasi konservasi global yang mandiri dan didirikan pada tahun 1961 di Swiss, dengan hampir 5 juta supporter dan memiliki jaringan yang aktif di lebih dari 100 negara dan di Indonesia bergiat di lebih dari 25 kantor lapangan dan 17 provinsi.
Misi WWF-Indonesia adalah menyelamatkan keanekaragaman hayati dan mengurangi dampak ekologis aktivitas manusia melalui: Mempromosikan etika konservasi yang kuat, kesadartahuan dan upaya-upaya konservasi di kalangan masyarakat Indonesia; Memfasilitasi upaya multi-pihak untuk perlindungan keanekaragaman hayati dan proses-proses ekologis pada skala ekoregion; Melakukan advokasi kebijakan, hukum dan penegakan hukum yang mendukung konservasi, dan; Menggalakkan konservasi untuk kesejahteraan manusia, melalui pemanfaatan sumberdaya alam secara berkelanjutan.
Selebihnya tentang WWF-Indonesia, silakan kunjungi website utama organisasi ini di http://www.panda.org; situs lokal di www.wwf.or.id dan situs keanggotaan WWF-Indonesia di www.supporterwwf.org
Untuk pertama kalinya, teknologi geotag diimplementasikan pada acara peringatan ’Hari Menanam Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Nasional’, Selasa (08/12), di Pasir Malang, Desa Cimerang, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat.
Dalam acara tersebut, 200 bibit pohon akan ditanam Presiden Republik Indonesia, Dr.H.Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Hj. Ani Bambang Yudhoyono, beserta jajaran menteri dan pejabat tinggi negara lainnya. Penanaman phon tersebut diagendakan di Daerah Tangkapan (catchment area) Waduk Saguling, bagian dari DAS Citarum. Ini merupakan upaya untuk terus mengembangkan upaya reforestasi DAS Citarum yang luasa arealnya mencapai 24 hektar.
Melalui teknologi geotags (pelabelan pohon dengan garis lintang dan garis bujur/koordinat lokasi yang tepat), foto dan lokasi pohon-pohon yang telah ditanam, akan dapat dimonitor secara real time. Pengambilan foto lapangan dilakukan dengan menggunakan telepon seluler yang memiliki fasilitas GPS, kamera, dan 3.5 G HSDPA yang terintegrasi dengan koneksi internet. Kemudian foto pohon akan diberi label geotags dan diunggah ke internet. Hasil pelabelan tersebut dapat dilihat di Yahoo Maps, Google Earth, dan Google Maps.
”Kerjasama Ditjen RLPS dan WWF-Indonesia melalui teknologi geotag ini merupakan salah satu upaya kami untuk mengoptimalkan monitoring dan evaluasi DAS. Supaya nanti pertumbuhan pohon dapat dipantau 6 bulan kemudian, dan seterusnya. Nantinya juga akan kami kembangkan untuk DAS yang kritis. Saat ini di Indonesia ada 108 DAS masuk prioritas satu yang harus ditangani selama periode 2009 – 2014,” ungkap Direktur Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, Silver Hutabarat.
Sebagai tahap awal, sasaran pengembangan monitoring dan evaluasi daerah aliran sungai (DAS) dari aspek pemantauan perubahan pertumbuhan vegetasi melalui teknologi informasi akan difokuskan pada DAS Ciliwung, Citarum, Cimanuk dan Dodokan.
WWF-Indonesia optimis, penerapan teknologi informasi geotag akan mampu meningkatkan monitoring dan evaluasi pengelolaan DAS yang akan memberikan dampak signifikan bagi revitalisasi DAS. Sebelumnya WWF telah mengimplementasikan geotag di beberapa lokasi NEWtrees, inisiatif reforestasi WWF-Indonesia.
NEWtrees merupakan sebuah inisiatif yang digagas bersama antara WWF-Indonesia, Nokia dan Equinox Publishing dalam rangka penanaman pohon kembali di areal Taman Nasional atau Hutan Lindung. Pada perjalanannya, sejumlah lembaga dan perusahaan telah berpartisipasi dalam program tersebut. Proyek penanaman pohon ini memberikan wacana baru bagi masyarakat guna membantu proses reforestasi untuk melindungi taman nasional dan mengawasi pertumbuhan pohon-pohon melalui Geotags (pelabelan pohon dengan garis lintang dan garis bujur/koordinat lokasi yang tepat). Informasi lebih lanjut mengenai NEWtrees, kunjungi www.wwf.or.id/newtrees
”Geotagging NEWtrees telah diujicobakan di Taman Nasional Sebangau, Kalimantan Tengah dan Hutan Lindung Rinjani, di Pulau Lombok Nusa Tenggara Barat. Selama 2 tahun terakhir WWF telah aktif bekerjasama dengan PHKA dan Pemda setempat untuk memonitor perkembangan pohon-pohon yang ditanam secara periodik. Dengan demikian juga nantinya diharapkan akan mampu meningkatkan kepedulian masyarakat secara luas mengenai pentingnya manfaat pengelolaan DAS ”jelas Direktur Kebijakan dan Pemberdayaan WWF-Indonesia, Nazir Foead.
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi:
1. Silver Hutabarat, Direktur Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, silver@dephut.go.id
2. Nazir Foead, Direktur Kebijakan dan Pemberdayaan WWF-Indonesia, nfoead@wwf.or.id

Sumber : www.wwf.org.id dan http://indohijau.net/archives/monitoring-dan-evaluasi-das-ditjen-rlps-wwf-
               gunakan-geotags/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar